913 Santri SMP Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh Melaksanakan Rihlah Edukatif
Sudah menjadi agenda tahunan bagi santri kelas VII SMP Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh untuk melaksanakan Rihlah Edukatif. Dengan didampingi oleh pimpinan, Pembina asrama dan wali kelas, ddi tahun ini, peserta rihlah edukatif sebanyak 913 orang yang dilaksanakan terpisah selama 6 hari, dimulai dari tanggal 12 Februari 2024. Adapun tujuan dari perjalan ini adalah untuk mengedukasi santri dengan belajar berbagai ilmu yang langsung dari sumbernya.
Rute pertama dari agenda ini adalah Istano Basa Pagaruyung. Disini santri belajar sepenuhnya mengenai kebudayaan serta adat istiadat Minangkabau. Hal ini sangat menarik. Karena santri ICBS berasal dari berbagai macam daerah. Jadi. Hal ini membuat para santri sangat antusias. Ditambah lagi dengan bangunan rumah gadang yang indah nan iconic.
Ketertarikan santri terlihat dengan sangat jelas. Para santri sangat antusias dengan penjelasan yang diberikan. Tak luput juga dengan banyaknya pertanyaan yang telah disiapkan. Hal ini membuat local guide selalu tersenyum bangga. Bagaimana tidak, tahun demi tahun santri ICBS mengunjungi Istano Basa Pagaruyung, tetapi keaktifan siswanya tidak pernah berubah.
Kemudian rute dilanjutkan ke Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang. Disini para santri disuguhkan dengan ilmu-ilmu terkait gempa bumi, ciri-ciri, jenis-jenis serta cara menganalisa gempa, tsunami dan cara mengantisipasinya. Hal ini sejalan dengan pelajaran IPS yang dipelajari santri di sekolah.
Menurut ustadzah Pesa Desgamalia (Pesa), selaku tim kurikulum, pembelajaran di BMKG ini sangat penting. Selain para santri dibekali oleh materi-materi yang telah diajarkan di kelas, para santri harus mengetahui juga beberapa alat yang digunakan untuk mendeteksi gempa, mengukur curah hujan, alat untuk menentuka epavorasi atau penguapan. Melalui pembelajaran langsung seperti ini akan membuat santri memiliki pembelajaran yang bermakna.
Setelah melanjutkan pembelajaran di dua objek wisata edukasi tersebut, para santri selanjutnya diberikan kesempatan untuk menikmati perjalanannya dengan berenang di Minang Fantasi (Mifan) Waterpark. Lokasi Mifan ini tidak jauh dari BMKG Padang Panjang. Tempat ini bukan hanya menarik bagi para santri yang sudah pandai berenang saja, tetapi disambut bahagia juga bagi santri yang masih belajar berenang di kolam-kolam tertentu.
Tidak hanya sampai disitu, sebelum melanjutkan perjalanan menuju komplek asrama, rute terakhir pada perjalanan ini adalah Jam Gadang Bukittinggi. Disini para santri diajak untuk mentadabburi alam nan indah itu. Tidak ada agenda khusus, tetapi tenpat ini digunakan bagi para santri untuk menikmati kuliner dan berfoto sembari menikmati udara malam dengan keindahan yang ada di kota tersebut. Terakhir Zah Pesa berharap, semoga para santri puas dan memiliki pengalaman yang berharga dengan adanya kegiatan ini.