Kegagalan Merupakan Pengalaman Meraih Kemenangan
Rasya Fabiano Ripandi atau akrab dipanggil Rasya merupakan salah satu santri berprestasi di Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh. Santri yang kini berada di tingkat kelas VIII ini merupakan salah satu anggota KSN IPS.
Berbagai prestasi yang telah diraih Rasya selama berada di ICBS, diantaranya ialah Juara 1 LCCM Tingkat Wilayah 1, Juara 3 LCCM Tingkat Grandfinal, Peringkat 5 KSN Tingkat Kota/Kabupaten, serta Peringkat 2 Lomba Kihajar tingkat kota/kabupaten. Hal tersebut tentunya bukan hal mudah untuk diraih Rasya, ia mengorbankan lebih banyak waktunya untuk belajar dibanding bermain seperti teman sebayanya. Kemenangan yang ia raih tentunya bukan hal yang mudah untuk diraih oleh Rasya, karena ia juga pernah menemui kegagalan dalam kompetisi yang ia ikuti. Namun, hal itu tak menyulutkan semangatnya, Ia percaya bahwa pelajaran yang paling bagus dalam hidup ialah belajar dari pengalaman dan kesalahan. Kesalahan ataupun kegagalan yang dialami bukan menandakan bahwa Ia kalah dan berhenti, tapi dapat dijadikan sebagai batu loncatan agar dapat lebih baik di waktu selanjutnya.
Santri yang bercita-cita ingin menjadi polisi ini juga menyatakan bahwa kemenangan yang Ia raih selama ini tentunya tidak luput dari dukungan dan doa dari orang tua serta guru-guru di sekolah. Memiliki kesempatan untuk mengikuti beberapa kompetisi, tentunya membuatnya harus fokus kepada kompetisi tersebut, sehingga terkadang Rasya tidak masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran, namun hal itu tak membuatnya lelah karena harus belajar lebih dari teman-temannya yang lain, guna mengejar ketertinggalannya.
Santri kelahiran Muara Bungo ini juga mengatakan, bahwa ia menerapkan gaya hidup yang disiplin dan teratur dalam kehidupan sehari-harinya. Tak lupa, ia juga mengatakan bahwa beribadah dan berdoa merupakan suatu kewajiban yang tak boleh ia tinggalkan. Disiplin dan teratur dalam segala hal, baik ibadah maupun belajar membuatnya lebih semangat dan percaya diri dalam mengikuti kompetisi. “5 menit 5 tahun, apabila suatu masalah tidak memengaruhi 5 tahun ke depan maka jangan dipikirkan lebih dari 5 menit” merupakan motto yang selalu ia pegang selama ini.