Mading sebagai Wadah dalam Meningkatkan Kreativitas dan Literasi Siswa
Majalah Dinding atau yang sering disebut dengan mading merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi lembaga sekolah. Pada setiap sekolah terdapat mading yang diletakkan di dinding-dinding sekolah. Mading merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis dan bersifat sederhana. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa majalah dinding merupakan lembaran-lembaran yang disusun dalam bentuk tulisan dan ditempelkan pada dinding atau papan. Jadi majalah dinding adalah kumpulan dari informasi-informasi dalam bentuk tulisan yang sudah dicetak atau ditulis secara manual, lalu ditempelkan pada sebuah tempat yang telah disediakan dan dibentuk semenarik mungkin.
Pada setiap sekolah memiliki madingnya masing-masing dan dikelola oleh guru dan anggota OSIS di sekolah tersebut. Mading berfungsi sebagai tempat untuk menuangkan segala ide, kreativitas, dan ekspresi semua lembaga sekolah terutama bagi siswa. Mading dikatakan baik apabila dipenuhi oleh karya-karya siswa dan berjalan sesuai dengan fungsinya. Mungkin banyak sekolah yang menyediakan mading untuk siswanya, tetapi tidak semua sekolah yang bisa menggerakkan siswa untuk mengisi mading-mading tersebut.
Siswa merupakan pemilik mading itu sendiri, karena siswa membutuhkan ruang dan tempat yang bisa digunakan untuk menampung semua ide, ekspresi, dan kreativitasnya. Maka dari itu, mading salah satu wadah bagi mereka dalam berkarya dan mempublikasikan tulisan-tulisan baik dalam bentuk cerita, gambar, puisi, dan lainnya. Mading juga akan melatih tingkat kepercayaan diri siswa, karena karya yang telah dibuat akan dilihat dan dibaca oleh orang lain sebagai bentuk apresiasi dari karya yang telah mereka buat. Hal ini membuat siswa menjadi termotivasi untuk melahirkan kreativitas lainnya.
Kreativitas merupakan sebuah kemampuan dalam melahirkan ide-ide atau karya dengan karakteristik yang berbeda dari apa yang dimiliki oleh orang lain. Siswa yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi akan merasa bahagia apabila bisa membuat karya yang baru dengan bebas dan memiliki tempat untuk menampilkannya. Adanya mading menjadikan solusi bagi siswa yang memiliki kreativitas yang tinggi dan bisa memberikan dampak positif kepada siswa lain untuk juga ikut berkarya.
Selain sebagai media dalam meningkatkan kreativitas mading juga berfungsi dalam memperbaiki tingkat literasi siswa terutama pada membaca dan menulis. Literasi merupakan kemampuan siswa dalam membaca, menulis, berbicara, berpikir, dan segala bentuk keterampilan dalam memperoleh informasi serta memecahkan sebuah masalah. Literasi salah satu program yang sedang digalakkan oleh pemerintah sebagai bentuk tercapainya tujuan pendidikan. Pada era modern saat ini dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu canggih membuat minat baca dan tulis siswa menjadi rendah. Padahal untuk memperoleh informasi dalam bentuk tertulis siswa diharuskan untuk membaca dan banyak buku-buku yang dapat digunakan sebagai media dalam menambah wawasan agar bisa berpikir secara kritis. Tetapi semua ini tidak akan didapatkan dengan baik apabila siswa tidak berminat dalam membaca dan menulis. Agar terciptanya budaya literasi pada siswa mading adalah salah satu media yang bisa digunakan.
Mading berisikan karya dan tulisan yang beranekaragam sehingga memunculkan rasa penasaran siswa untuk melihat dan membacanya. Bukan hanya sekedar itu, bahkan hal ini bisa sebagai pemancing bagi siswa lain untuk kembali menghidupkan budaya membaca dan menulis. Siswa yang termotivasi untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya akan mulai mencari buku-buku untuk sumber referensi dalam membuat karya yang ingin ditempelkan di mading. Sehingga apabila ini terjadi secara berulang maka akan meningkatkan minat baca dan menulis siswa.
Salah satu contoh yaitu mading yang terdapat di sekolah Insan Cendekia Boarding School yang begitu banyak disediakan untuk siswa meletakkan karya-karyanya. Pengelolaan mading di ICBS begitu kreatif karena setiap minggunya siswa diminta untuk membuat karya dengan tema yang berbeda-beda. Hal ini membuat siswa sangat antusias dalam mengekspresikan ide dan kreativitasnya. Bahkan setiap hari siswa menunjukkan kreativitasnya dan mencari bahan sebagai sumber pada buku-buku yang terdapat di perpustakaan sekolah sehingga terbentuk berbagai jenis karya dan ditempelkan di mading. Satu karya yang ditempelkan mampu menarik minat siswa yang lain dalam berkarya, karena mereka melihat karya temannya dibaca oleh banyak orang sehingga menimbulkan ketertarikan. Jadi ini menunjukkan bahwa mading mampu meningkatkan kreativitas siswa dan literasi siswa dalam membaca serta menulis sebagaimana yang sudah diterapkan oleh ICBS.
Sumber : Diah Ervina. Dkk. Peningkatan Literasi dan Kreativitas Siswa SDN 2 Binade. Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar. Vol 2 (2) (2022) 93-102.