Mengenal Lebih Dekat Santri Berprestasi Peraih Juara 3 Debat Bahasa Inggris Di MQK Nasional 2023
Thifa Pramafi Aisyah (Thifa), Nisei Nathania Amiiroh (Nisei) dan Syifa Nafisah (Syifa) adalah santri berprestasi peraih juara 3 bidang Debat Bahasa Inggris pada ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
Prestasi yang membanggakan ini tentunya tidak luput dari segala ridho, do’a serta ilmu dari ustadz dan ustadzah. Beliau yang tidak pelit ilmu. Beliau yang sangat loyal dengan waktu, dan beliau yang selalu memberikan restu. Walaupun jauh jarak membatasi, Ustadz Roni Patihan selalu memberikan dukungan. Ustadz Veldi dengan jadwal yang padat selalu siap untuk mengajarkan ilmunya, membangkitkan semangat dan menanamkan mental juara pada diri mereka. Ustadz Amal, Ustadz Boris dan Ustadz Syukri yang selalu siap untuk menyumbangkan ide-ide brilliant hingga larut malam menghampiri. Ustadzah Ismarni yang selalu memberikan motivasi dan melangitkan do’a-do’a terbaiknya. Serta tak luput juga support dari Ustadz Hafiz dan Miss Yuni selaku pelatih dan pendamping mereka. Beliau tak kenal lelah untuk terus melatih para santri, Rasa lelah itu hilang ketika melihat semangat mereka. Beliau mencari tempat terbaik untuk latihan, bahkan sering kali tidur tengah malam untuk memastikan persiapan dan kesiapan para santri.
Dukungan dan cinta tulus inilah yang membuat ketiga santri ini terus mengembangkan kemampuannya. Tak heran, selain menjadi juara debat Nasional, ketiga santri ini memiliki segudang prestasi yang patut untuk dijadikan contoh. Ananda Thifa memiliki segudang prestasi pada bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN) mata pelajaran IPA, finalis nasional Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan menjabat sebagai Kepala Regional Sumatera pada Asosiasi Peneliti Muda Indonesia (AKMI), dan yang terbaru yaitu penerima Beasiswa Preparation BIM yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK). Adapun Nisei yang juga merupakan santri berprestasi pada lomba Debat Kebhinekaan, OSN bidang Ekonomi, dan juga santri yang akan mewakili kota Payakumbuh pada perlombaan Musabaqah Fahmil Qur’an yang akan diselenggarakan pada bulan November 2023 mendatang. Tak mau kalah, Syifa adalah santri kelas 10 SMA IT ICBS yang juga memiliki sejumlah prestasi yang luar biasa. Memenangkan lomba English Presentation, English Speeling bee contest, English Olimpiade tingkat Nasional, English speech tingkat propinsi dan akan menjadi perwakilan kota Padang Panjang pada perlombaan Musabaqah Fahmil Qur’an di tingkat Propinsi.
Berprestasi tidak menjadikan Ananda untuk hanya berdiam diri dengan ilmu yang dimiliki. Ketiganya mendapat kepercayaan dari ustadz dan ustadzah untuk bisa terjun ke dunia organisasi yang sangat bergengsi di komplek Ummul Quro, Lampasi, yaitu Badan Eksekutif Santri (BES). Mereka ikut andil untuk membantu ustadzah pada Kementerian Bahasa. Membantu tutor Bahasa Arab dan Bahasa Inggris pada pagi hari dan membantu teman maupun adik kelas untuk memperbaiki tata bahasa saat berbicara.
Ketika ditanya mengenai pandangannya terhadap santri, Nisei menuturkan: “santri bukan berarti tidak memiliki prestasi. Justru santri harus berprestasi agar bisa mensyiarkan agama Islam”. Menurut pandangan Thifa: “santri itu harus memiliki jiwa besar dan kemampuan komunikasi yang baik sehingga mereka dapat menyalurkan potensi dirinya dengan maksimal.” Syifa menambahkan: “santri itu harus kuat dalam bidang akademik dunia dan akhirat. Twice stronger than people as usual. I am so proud to be santri. Santri itu punya peluang yang besar untuk berpartisipasi dalam berkontribusi untuk menciptakan dunia yang baik dan well work. Santri punya kesempatan yang besar untuk memimpin dan menciptakan dunia yang moderat. So, let’s be santri”.