Pernak-Pernik Ramadhan di Kampung Kami
Jika nanti kamu memasuki daerah Pesisir Selatan, maka singgahlah sebentar di nagari kami. Kampuang Baru Korong Nan Ampek yang berada di jalan Padang – Painan KM 37. Kampung kecil ini diapit oleh perbukitan. Udaranya segar dan sungai yang mengalir juga jernih.
Pada hari-hari biasa, kita akan melihat masyarakat yang sudah berangkat ke sawah dan ladang mereka di pagi hari. Juga anak-anak yang berjalan bergerombolan berangkat ke sekolah. Jika sore harinya bisa kita saksikan anak-anak yang pergi mengaji, juga para pemuda yang bermain bola takraw ataupun sepak bola.
Namun berbeda dengan hari ini. sejak pagi telah terdengar pengumuman dari masjid bahwa hari ini seluruh masyarakat akan melaksanakan gotong royong membersihkan kampung dan fasilitas umum seperti masjid dan mushola. Artinya, besok puasa akan bermula. Anak-anak yang mengaji di masjid akan berbondong-bondong untuk ikut serta membersihkan masjid. Bapak-bapak akan mulai membersihkan pekarangan di depan rumah, selokan, hingga bak penampungan air bersama. Sedangkan para ibu, sudah memulai kegiatannya dengan mengaduk beras sipuluik dengan santan lantas dimasukkan ke ruas bambu, lalu dimasak. Yap, betul. Ibu-ibu sudah mulai memasak lemang. Lalu, kegaduhan itu akan berlanjut di dapur-dapur untuk memasak makanan sahur pertama.
Tradisi yang tidak pernah tinggal adalah berbagi makanan dengan saudara atau tetangga. Saling berbagi makanan ini tidak hanya menciptakan kehangatan di antara saudara dan tetangga, akan tetapi juga mengajarkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan.
Semarak ramadhan sangat kental terasa. Masjid dan mushala dihidupkan dengan semarak oleh semua kalangan. Mulai dari sholat berjamaah, tadarusan, ceramah agama, pesantren kilat,hingga perlombaan-perlombaan turut memeriahkan ramadhan di kampung kami.
Sholat berjamaah dilaksanakan di mesjid dan mushala-mushala yang ada di kampung kami. Begitupun sholat tarawih. Shalat tarawih dilaksanakan dalam dua versi. Di masjid biasanya, tarawih dilaksanakan sebelas rakaat dengan witir, sedangkan di mushala sholat tarawih biasanya dilaksanakan 23 rakaat dengan witir.
Tak afdol rasanya jika ketika ramadhan tidak ada ceramah agama di mesjid atau musholanya. Di kampung kami juga demikian. Ceramah agama biasanya dilaksanakan sesudah pelaksanaan sholat Isya berjamaah. Untuk pengisi ceramahnya bermacam-macam. Mulai dari ustadz yang khusus didatangkan untuk mengisi kajian, pemuda di kampung, hingga para pelajar. Baik itu pelajar tingkat menengah atas maupun pelajar tingkat sekolah dasar. Selain bertujuan untuk menambah pemahaman agama, kegiatan ini juga dapat melatih rasa percaya diri anak-anak untuk tampil di depan umum.
Setelah ceramah agama, yang selalu ada adalah catatan agenda ramadhan yang harus ditandatangani oleh penceramah atau imam sholat tarawih. Hal yang kini mulai sedikit demi sedikit tergerus. Biasanya, anak-anak akan mulai antri untuk mendapatkan tanda tangan ini selepas berdoa bersama. Anak-anak akan mulai mengerubungi penceramah atau imam sholat untuk mendapatkan tanda tangan di urutan paling cepat. Sangat riuh, namun keriuhan inilah kelak akan kita rindukan kehadirannya.
Salah satu kegiatan yang tidak pernah alpa adalah tadarusan. Kegiatan tadarusan biasanya diadakan setelah sholat subuh, setelah ashar, dan setelah pelaksanaan sholat tarawih. Tadarusan biasanya diadakan di masjid dan mushala dengan menggunakan pengeras suara. Jadi, jangan heran jika di bulan ramadhan sering terdengar keriuhan suara anak-anak di masjid atau mushala dari pengeras suara.
Kegiatan pesantren kilat pun turut menjadi kegiatan yang selalu ada di kampung kami. Pesantren kilat ini biasanya dilaksanakan oleh para pelajar tingkat dasar. Pesantren kilat biasanya diadakan selama satu minggu. Biasanya kegiatan dilaksanakan atas kerjasama dengan remaja masjid yang akan membantu untuk kegiatan halaqoh tahfidz. Selain diisi dengan kegiatan tahfidz dan materi sejarah kebudayaan Islam, anak-anak juga belajar bagaimana tata cara sholat wajib, sholat dhuha, hingga sholat jenazah. Kegiatan ini melatih anak-anak untuk lebih disiplin dan saling menghargai. Disiplin untuk melakukan kegiatan pada waktu yang tepat dan saling menghargai dengan teman lain.
Di pertengahan ramadhan, masjid akan diramaikan dengan dekorasi khas perlombaan ramadhan. Setiap tahunnya diadakan perlombaan dengan berbagai cabang, seperti tilawah, pidato, adzan, cerdas cermat, sholat jenazah, hingga lomba video kreatif ngabuburit berkah. Tak hanya menjadi ajang kompetisi bagi anak-anak, tapi juga bagi remaja dan orang dewasa, karena lomba biasanya dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat anak-anak, tingkat remaja, dan tingkat dewasa. Selain melatih jiwa kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar TPA yang ada di kampung kami dengan TPA yang ada di kampung lain.
Selepas semarak kegiatan perlombaan, kegiatan berbagi makanan juga tak pernah tinggal di kampung kami. Setiap hari Jum’at, remaja masjid akan berkeliling kampung untuk membagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Makanan ini adalah hasil masakan ibu-ibu yang ingin berbagi makanan.
Semarak ramadhan ini akan mencapai puncaknya ketika hari terakhir bulan ramadhan. Kampung kami selalu mengadakan pawai obor untuk menyambut datangnya hari raya idul fitri. Masyarakat turun ke jalan untuk mengikuti pawai obor, dan takbiran keliling kampung. Suasana akan terasa sangat meriah karena diiringi gema takbir sepanjang jalan, juga indahnya kerlap-kerlip obor yang menerangi perjalanan. Kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba, dan pengumuman pemenang obor paling kreatif. Kegiatan ini mengajarkan kami untuk terus bekerja sama saling mendukung, menciptakan ruang kolaborasi untuk nagari kami.
Semoga, hal-hal baik selalu dilimpahkan Allah kepada kami. Semoga semangat kami dan generasi setelah kami selalu tumbuh layaknya bibit tanaman yang hidup di tanah yang subur. Semoga kegiatan dan nilai-nilai baik ini terus tumbuh dan berkembang, menjaga kami dan nagari kami. Semoga bisa terus memberikan yang terbaik dan terus menginspirasi.