Rihlah Edukatif Santri ICBS, Belajar Menyenangkan Mengenal Kebudayaan
Seluruh siswa kelas VII SMP Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh mengikuti kegiatan Rihlah Edukatif,yang telah dimulai sejak tanggal 13 Februari 2024. Kegiatan Rihlah Edukatif ini bertujuan tidak hanya tentang hiburan atau jalan-jalan bagi santri, namun juga untuk memberikan edukasi atau pendidikan kepada santri tentang alam dan kebudayaan suatu daerah yang kemungkinan tidak mereka dapatkan selama di dalam kelas.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dan bergantian di beberapa kompleks dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dimulai dari santri kompleks Padang Kaduduak digabung dengan Kompleks Global Putra, dilanjutkan oleh santri Kompleks Harau Putra, kemudian santri yang berada di Kompleks Umul Quro dan ditutup oleh santri yang berada di Kompleks Harau Putri bergabung dengan Global Putri. Hal tersebut bertujuan agar santri yang mengikuti Rihlah Edukatif bisa lebih bebas dalam mencari tahu atau menelusuri tentang pengetahuan sekitarnya. Tidak hanya itu, keberangkatan yang dibagi menjadi beberapa hari tersebut juga dimaksudkan agar santri dapat lebih mudah mengikuti arahan dan terkontrol oleh guru yang bertanggung jawab pada saat itu.
Kegiatan dimulai dari pembukaan sekaligus keberangkatan santri dari masing-masing kompleks pada pukul 06.30 WIB pagi menuju Istana Baso Pagaruyuang untuk mengikuti penjelasan terkait sejarah tempat wisata tersebut. Santri yang aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan, akan diberikan bingkisan yang sudah disiapkan panitia sebelumya. Setelah itu, santri mengunjungi Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan sosialisasi tentang bencana alam, cara penanggulangannya serta hal-hal yang berkaitan dengan alam.
Kegiatan santri dilanjutkan dengan berfoto bersama dengan para guru pendamping dan acara bebas di Bukittinggi. Acara yang diikuti oleh sekitar 913 santri ICBS ini merupakan salah satu kegiatan rutin setiap tahunnya untuk para santri baru, karena banyak santri yang berasal dari luar Sumatera yang belum mengetahui sejarah ataupun kebudayaan sekitar.