Tonjolkan Inovasi IT, Kepala SMP IT ICBS Payakumbuh Dinilai Dinas Pendidikan
Kepala SMP IT Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Ustaz Eddi Rusydi Arrasyidi ikuti Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) tingkat SMP se-Kota Payakumbuh. Penilaian dilakukan melalui kunjungan langsung tim penilai dari Dinas Pendidikan Payakumbuh yang dipimpin oleh Jon Afrizal di kampus Padang Kaduduak, ICBS Payakumbuh, Rabu (27/3).
Ustaz Eddi menyambut baik adanya PKKS ini. Bagi dia, PKKS ini menjadi ajang untuk memperbaiki dan mempersiapkan diri untuk lebih baik lagi dalam hal yang bersifat administratif, program ataupun kegiatan sekolah. “Kami berharap ini tidak hanya penilaian saja namun juga memberikan masukan-masukan agar program sekolah ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Alumni Pasca Sarjana IAIN Batusangkar itu mengaku telah mempersiapkan diri sejak jauh hari karena semua yang ditanya oleh tim penilai merupakan suatu hal yang sudah menjadi kewajibannya sebagai kepala sekolah. “Jadi tidak banyak persiapan hanya merekap semua kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama ini baik secara manajerial maupun kewajiban sebagai guru secara proses hingga pembuktian secara fisik maupun administrasi yang dilakukan oleh tim penilai hari ini,” tuturnya.
Selama menjadi kepala sekolah lebih kurang satu tahun, sudah banyak inovasi yang dilakukan Ustaz Eddi demi kemajuan sekolah. Inovasi dilakukan terutama menyangkut dengan perkembangan Information Technology (IT). Hampir setiap komponen yang ada di ICBS memanfaatkan kemajuan IT mulai dari proses belajar mengajar bahkan hingga urusan kantin dan laundry.
“Dalam proses pembelajaran kami menggunakan teknologi-teknologi terbaru. Misalnya dalam bimbingan belajar tidak lagi dilakukan secara offline melainkan online. Tak hanya dalam pembelajaran, dalam urusan kantin dan laundry, anak didik kami tak lagi membayar berupa uang, namun memakai sistem yang bisa dikontrol langsung oleh orang tua ataupun walinya. Termasuk bimbel tadi juga bisa dikontrol langsung oleh orang tua melalui aplikasi, sampai sejauh mana proses pembelajaran anak-anaknya di sekolah,” tuturnya.
Dalam memimpin, Ustaz Eddi mengaku lebih memakai gaya kepemimpinan yang merangkul para guru dan karyawan. Dia tak ingin seorang pemimpin menjadi jauh dari yang dipimpinnya. Menurutnya, seorang kepala sekolah harus menerapkan kepemimpinan pembelajaran dimana kepala sekolah juga seorang guru yang mengetahui bagaimana kinerja bawahannya, bagaimana suasana di kelas, termasuk di sudut sudut sekolahnya. “Jadi bukan kepemimpinan yang jauh dari yang dipimpin. Karena kami sadar, kepala sekolah itu sebenarnya adalah seorang guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah,” katanya.
Melakui penilaian ini, Ustaz Eddi berharap akan ada perbaikan-perbaikan yang bisa didapatkan untuk sekolah agar jadi lebih baik lagi. “Secara kepribadian dan sosial jadi masukan bagi diri pribadi kami agar lebih baik lagi dalam memposisikan diri sebagai pemimpin di sekolah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai PKKS Jon Afrizal bersama jajaran, Delfizal, Armi, Refrizal Sam, Awalismi, Irmatati, Sefri Firman, dan Dalsisup, menyampaikan PKKS merupakan bagian dari pembinaan terhadap kepala sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Payakumbuh. Kunjungan penilaian sudah dilakukan sejak Februari lalu. “Ada 17 kepala sekolah yang dinilai se-Kota Payakumbuh. ICBS ini sudah yang ke 14. Berarti tinggal 3 sekolah lagi,” ujarnya.
Jon menyampaikan, PKKS ini sudah digelar memasuki tahun kedua berdasarkan Permendikbud No. 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. “Acuan penilaian juga berdasarkan Permendikbud tersebut, apakah kepala sekolah sudah bekerja sesuai dengan panduan tersebut, baik itu kepala sekolah negeri maupun swasta,” tuturnya.
Dalam Permendikbud tersebut, penilaian kinerja kepala sekolah meliputi Sasaran Kerja Pegawai (SKP), perilaku, dan kehadiran. Termasuk beberapa komponen seperti hasil pelaksanaan tugas manajerial, hasil pengembangan kewirausahaan, hasil pelaksanaan supervisi kepada guru, hasil pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan tugas tambahan di luar tugas pokok. “Penilaian prestasi kerja dilakukan berbasis bukti fisik peningkatan mutu 8 standar nasional pendidikan,” ucap Jon.
Jon berharap, dari penilaian yang dilakukan dapat menghasilkan evaluasi dan perbaikan demi kemajuan pendidikan Payakumbuh. “Karena penilaian ini digelar setiap tahun, maka harus ada tindak lanjut dari kepala sekolah sendiri terhadap hasil penilaian secara berkesinambungan,” tuturnya.