Alya Rahma Andiva, Menyerap Kesulitan Menjadi Kekuatan,Perjalanan Menuju Yaman

Alya Rahma Andiva atau yang biasa disapa Rahma adalah salah satu santri berprestasi dan aktif dari ICBS Harau. Rahma, gadis kelahiran Pekanbaru, 25 Juni 2005 ini berhasil menorehkan prestasi gemilang dan membanggakan. Ia berhasil mencatatkan nama sebagai salah satu mahasiswa dari Indonesia yang diterima di Universitas Jamiatul Qur’an Hadramaut Yaman.
Perjalanannya dimulai ketika akhirnya memutuskan untuk menempuh studi jauh dari rumah. Ia memutuskan untuk menjalani pendidkan di boarding school. Pilihannya jatuh ke Insan Cendekia Boarding School dan ditempatkan di komplek Harau Putri.
Menempuh pendidikan jauh dari keluarga tentu bukan hal yang mudah. Termasuk bagi Rahma. Akan tetapi, dengan tekad yang kuat, tentu juga dukungan dari orang tua, wali kelas, dan pihak asrama, ia berhasil beradaptasi dengan cepat.
Tak ingin menjadi santri yang biasa-biasa saja, pada tahun 2019 ia memulai debut sebagai anggota Badan Eksekutif Santri (BES). Rahma menjadikan organisasi sebagai salah satu tempat untuk menempa diri dengan berbagai kesibukan selain menjadi seorang pelajar.
Memegang prinsip “hidup mulia atau mati syahid” membuat Rahma begitu bersemangat mewujudkan mimpi-mimpinya. Di tengah kesibukannya membaca dan menghapal ayat demi ayat Kalam Allah, ia menyempatkan diri untuk belajar dengan tekun dan melatih kemampuan organisasi. Di tengah kesibukannya yang seakan tiada habisnya, Rahma meniti mimpi-mimpinya. Pernah memenangkan medali perak pada olimpiade Bahasa Arab, membuatnya makin bertekad untuk mencapai mimpinya, menjadi manusia yang bermanfaat dan mulia dengan ilmu-ilmunya.
Sebagai seorang remaja, Rahma tentu pernah mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar. Sebagaimana kita naik ke puncak gunung, jalannya pasti terjal dan berbatu. Hal ini juga dialami oleh Rahma. Namun, kesulitan itu tak menjadikan Rahma orang yang mudah patah lantas menyerah. Hal ini justru membuatnya makin kuat menyerap kekuatan dan semangat.
“Alhamdulillah, berkat kasih sayang Allah, ana bisa meraih cita-cita ana menjadi mahasiswa. Untuk selanjutnya semoga Allah selalu melancarkan jalan ana menuju puncak tertinggi itu. Semoga Allah selalu mengulurkan tanganNya untuk ana menghadapi rintangan-rintangan dalam perjalanan hidup.” Ucap Rahma ketika bercerita di sela-sela kesibukan persiapannya berangkat ke Yaman.
“Semoga adik-adik dan teman-teman mampu melewati rintangan untuk meraih mimpi. Tidak mudah memang, tapi jangan menyerah. Berbuat baik kepada diri sendiri, apresiasi kerja keras kita. Gapai mimpi, libatkan Allah selalu dalam proses kita. Semoga Allah meridhoi setiap langkah kita.” Sambung Rahma ketika ditanya apa harapannya untuk adik-adik di sekolahnya.
