Pembentukan Karakter Melalui Permainan Tradisional Dalam Implementasi P5 Di SMP ICBS

Suara riuh menggema di SMP Insan Cendekia Harau dalam implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mengusung tema “Bhineka Tunggal Ika” bersempena dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79. Kegiatan yang merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
P5 merupakan implementasi kurikulum merdeka dalam kegiatan kokurikuler. Projek P5 ini menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis Proyek (project-based learning). Sebagai sarana pencapaian kegiatan kurikulum merdeka, P5 bisa menjadi wadah bagi para santri dalam memahami bentuk pendidikan karakter bangsa serta menjadi kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar.
Implementasi kurikulum merdeka P5 memasuki tahun ketiga di SMP Insan Cendekia Harau. Berdasarkan informasi dari Ustadz Rahman Alhakim, S.Pd. yang merupakan Wakil Kurikulum SMP, mengatakan bahwa P5 ini dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar dalam bentuk Projek yang memiliki 7 tema. Pada tahun ini diusung tema Bhinneka Tunggal Ika dengan konsep permainan tradisional.
Permainan yang dilakukan olehh para santri berupa Deduplak, Egrang, Bakiak, Engklek, Rangku Alu, dan vokal grup menggunakan alat musik perkusi. Implementasi kurikulum merdeka P5 dimulai pada tanggal 7 Agustus 2024. Adapun puncak Projek P5 ini pada hari Senin, 19 Agustus 2024. Terpantau kegiatan dilaksanakan dengan sangat meriah dan diikuti oleh seluruh santri SMP Insan Cendekia Harau.
Projek permainan tradisional ini diharapkan bisa mengenalkan para santri dengan permainan rakyat yang ada di seluruh Indonesia. Ibrahim Alghani, santri kelas VIII SMP Insan Cendekia Harau mengatakan bahwa, “Saya sangat menyukai Projek P5 ini, karena bisa mengenal permainan tradisional yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Permainan yang sangat menyenangkan adalah Rangku Alu yang berasal dari Flores”.
Rangku Alu merupakan permainan dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selain menjadi permainan tradisional, Rangku Alu juga bisa melatih ketangkasan. Permainan dilakukan dengan empat orang memegang tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya sementara orang lain harus melompat bagian celah agar tidak terjepit bambu.
Sementara itu, santri kelas VII SMP, As Sauqi Rahmad Zukhri berasal dari Uni Emirat Arab, mengatakan bahwa kegiatan P5 sangat menyenangkan. “Saya sangat menikmati kegiatan proyek P5 ini. Banyak permainan tradisional di Indonesia yang baru pertama kali saya mainkan dan dari berbagai permainan tradisional yang saya lakukan, saya menyukai permainan Egrang”, ujar As Sauqi Rahmad Zukhri.
Egrang merupakan permainan tradisional yang berasal dari Lampung. Permainan ini menggunakan sepasang bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Permainan Egrang ini dapat melatih keseimbangan ketika berjalan menggunakannya.
Setelah Projek P5 ini selesai dilaksanakan, maka akan dilakukan asesmen atau penilaian. Projek P5 ini juga akan memiliki rapor khusus yang akan diterima oleh santri SMP Insan Cendekia Harau. Kegiatan ini akan ditutup pada tanggal 23 Agustus 2024 sekaligus akan diumumkan peserta terbaik.
