Bina Pribadi Islam: Membentuk Muslimah Tangguh di ICBS

Di balik kesibukan aktivitas akademik dan asrama, santri Insan Cendekia Boarding School (ICBS) memiliki ruang istimewa untuk tumbuh sebagai muslimah seutuhnya. Program itu bernama Bina Pribadi Islam (BPI), atau lebih akrab disebut Keputrian.
Menurut Kepala Asrama Global Putri, Ustadzah Azka Noviani, S.Pd., BPI adalah program yang menanamkan fitrah kemuslimahan bagi santri. “Meliputi keterampilan keperempuanan, penanaman adab dan akhlak, kepribadian muslimah, personal hygiene, hingga psikologi muslimah yang islami,” jelasnya. Tujuan utamanya, kata beliau, adalah agar santri bisa tumbuh menjadi pribadi muslimah yang paripurna. “Kami ingin anak-anak menjadi the best version of themselves, yang seimbang antara dunia dan akhirat, beradab, punya keterampilan, self-control yang baik, dan menjadikan Islam sebagai way of life,” tambah Ustadzah Azka.
Sistem Pelaksanaan
BPI dilaksanakan rutin setiap Jumat mulai pukul 11.00 hingga menjelang Dzuhur. Polanya bervariasi: mulai dari ta’lim kelompok bersama mentor hingga ta’lim gabungan sesuai jadwal. Mentor bukan hanya para ustadzah pilihan di SMP dan SMA, tetapi juga santri yang diberi amanah. Bahkan, dalam setiap triwulan, santri dari Sanggar Konseling Remaja dan pengurus BES (Badan Eksekutif Santri) ikut mengambil peran melalui sesi Philosophical Echoes (PE). “Alhamdulillah setiap Jumat kegiatan berjalan lancar dan santri sangat antusias. Mereka bisa curhat dengan ustadzahnya, belajar adab, hingga sekadar makan rujak bareng. Semua itu membuat suasana semakin dekat,” ujar Ustadzah Azka sambil tersenyum.
Charger Keimanan Mingguan
Bagi santri, BPI bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi ruang untuk meneguhkan iman dan ukhuwah. Azka Taqiyya, santri kelas 11 dari Asrama Surabaya 2, mengaku selalu menantikan setiap pertemuan. “Hal yang paling berkesan bagi saya adalah saat mendapatkan ilmu baru lalu diberi kesempatan untuk menyampaikannya kembali kepada teman-teman. Rasanya sangat menyenangkan,” ungkapnya. Ia juga menggambarkan BPI sebagai momen yang selalu memberi energi baru. “Setiap minggunya saya merasa ke-charger kembali keimanannya. Tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan, tapi juga akhlak dan adab. Itu yang paling penting,” kata Azka Taqiyya.
Harapan ke Depan
BPI telah menjadi wadah pembinaan yang tak hanya menguatkan santri secara spiritual, tetapi juga sosial. Santri semakin santun, pertemanan lebih sehat, dan wajah mereka tampak lebih ceria. Ustadzah Azka menegaskan bahwa program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari misi besar ICBS. “Semoga kegiatan ini bisa istiqamah, menghadirkan kegiatan yang selalu menarik, dan melahirkan dai-daiyah muslimah yang mampu menggerakkan kebaikan. Kami ingin santri menjadi agen perbaikan adab generasi emas Indonesia,” tuturnya penuh harap. Sementara itu, Azka Taqiyya menambahkan harapan sederhana namun dalam. “Semoga program ini terus berlangsung konsisten, terutama dalam membekali kami dengan ilmu fiqh wanita yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Dengan semangat pembinaan ini, ICBS Global Putri kembali menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi muslimah yang cerdas, beradab, dan siap menghadapi tantangan zaman.
