Dari Lembah Harau ke Panggung Nasional: Kisah Perjuangan Santri Sabet Medali Untuk ICBS di OSN

Jakarta menjadi saksi baru bagi langkah besar santri Insan Cendekia Boarding School (ICBS). Lima santri SMP ICBS melaju ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 dan berhasil membawa pulang prestasi membanggakan: Alhasby Adwitiya Yandra meraih medali Perunggu pada bidang IPS, sementara empat rekannya—Fatih Azmi (IPA), Ahmad Ghaliy Wiryawan (IPS), Nisrima Nurrahmanisa Faradiah (IPS), dan M. Oemar Alkahar Ilvi (Matematika)—mendapatkan Honorable Mention.
Capaian ini bukan hanya sekadar angka atau medali, tetapi buah dari perjalanan panjang penuh perjuangan, kerja keras, dan kebersamaan. Dari Lembah Harau, para santri ini membawa nama ICBS, Kabupaten 50 Kota, hingga Sumatera Barat, untuk bersaing di panggung nasional melawan ratusan pelajar terbaik dari seluruh Indonesia.
Perjalanan Panjang Menuju Nasional
Menurut Ustadzah Dahliana Sar’i S.Pd., Gr., salah satu pelatih OSN ICBS, perjalanan para santri menuju panggung nasional penuh dengan seleksi ketat dan pembinaan intensif. “Mulai dari seleksi di tingkat komplek dengan puluhan peserta, lalu berlatih setiap hari, hingga akhirnya hanya lima santri terbaik yang bisa mewakili ICBS ke tingkat nasional. Mereka benar-benar berjuang maksimal,” ungkapnya.
Latihan bukan hanya dilakukan di sekolah. Santri juga mengikuti bimbingan belajar tambahan hingga malam hari, didampingi guru-guru yang dengan sabar membimbing mereka. “Para pelatih bahkan rela meluangkan waktu malam untuk memberikan materi tambahan lewat Zoom atau Google Meet,” tambah Dahliana.
Cerita dari Jakarta
Bagi Ustadzah Elia Rahmi, S.Pd., pendamping santri selama di Jakarta, pengalaman OSN ini menjadi sangat berharga. “Melihat 300 siswa berprestasi dari seluruh Indonesia berkumpul di ballroom Novotel membuat saya merinding. Dan di antara mereka, ada lima santri ICBS. Saya benar-benar bangga sekaligus terharu,” ujarnya.
Elia juga membagikan momen paling emosional ketika nama Alhasby dipanggil sebagai peraih medali perunggu nasional. “Rasanya campur aduk—senang, bangga, sampai menetes air mata haru. Saya langsung mengucapkan selamat, memberi doa, dan memberikan apresiasi kepada Hasby. Itu momen yang tidak akan pernah saya lupakan,” kenangnya.
Dukungan Tanpa Batas
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh sekolah dan para guru. Mulai dari penyediaan fasilitas buku, laptop, bimbingan dengan tutor berpengalaman, hingga perhatian terhadap kebutuhan santri selama masa persiapan. “ICBS tidak hanya mencetak santri yang unggul di kabupaten atau provinsi, tetapi juga sudah diakui di tingkat nasional. Ini bukti bahwa ICBS adalah sekolah pencetak generasi berprestasi,” tegas Dahliana.
Harapan ke Depan
Capaian tahun ini menjadi pelecut semangat baru bagi ICBS. Ustadzah Dahliana menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari bibit-bibit baru untuk dipersiapkan menghadapi kompetisi mendatang. Sementara Ustadzah Elia menekankan pentingnya tetap rendah hati. “Pesan saya untuk anak-anak: tetaplah jadi pribadi yang jujur, disiplin, dan terus berusaha. Persiapan terbaik dan usaha terbaik akan melahirkan hasil yang terbaik,” ucapnya.
Penutup
Prestasi OSN tahun ini adalah kisah tentang kerja keras, doa, dukungan, dan rasa percaya diri. Dari Lembah Harau hingga ke panggung nasional, santri ICBS telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai dengan semangat dan kebersamaan. Dan perjalanan ini belum berakhir. ICBS menatap lebih jauh lagi—bukan hanya nasional, tapi juga ke ajang internasional.
