Menghafal Al-Quran Itu Mudah
Al-Qur’an merupakan pedoman pertama dan utama bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Adapun tujuan diturunkannya al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia dengan maksud agar manusia bisa keluar dari era kegelapan menuju era yang terang benderang. Maka siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, pelajarilah al-Qur’an dan beramal-lah dalam kehidupan ini sesuai petunjuk-petunjuk yang ada di dalam al-Qur’an.
Allah telah menjanjikan kepada umatnya akan memudahkan al-Qur’an, bagi siapa saja yang giat untuk mempelajarinya dan mengamalkannya, sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S al-Qamar ayat 17:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
Artinya: Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
Ayat tersebut telah menjelaskan bahwa janji Allah itu pasti, tentu ini menjadi renungan bagi kita supaya kita benar-benar ikhlas dalam mempelajari al-Qur’an, bertujuan untuk menggapai ridhonya Allah, agar mendapatkan nikmat dari kemudahan dalam membaca, menghafal, muroja’ah serta dapat memahami makna yang terkandung di dalam al-Qur’an.
Maka para penghafal al-Qur’an di berbagai kesibukannya tetap menyisihkan sebagian waktu mereka untuk menghafal, contohnya seperti pelajar di SMP dan SMA di waktu luang mereka menghafal, ada yang kuliah dan kerja sambil menghafal, ada guru sekolah disaat waktu istirahat mereka menghafal, dan berbagai profesi lainnya yang punya kesibukan masing-masing.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah bagaimana cara kita dalam belajar tentang kebiasaan. Kebiasaan adalah perilaku yang dijalankan secara teratur dan terus menerus, dalam hal ini, seorang penghafal al-Qur’an harus mengubah berbagai kebiasaan-kebiasaan yang akan menghambat target hafalan al-Qur’an mereka, dengan cara memperbaiki perilaku-perilaku kecil yang tidak berfaedah, memang kelihatannya itu adalah hal sepele yang harus dilakukan. Namun efeknya sangatlah begitu besar bagi kehidupan penghafal Quran ke depannya, seperti lebih fokus pada mengatur diri sendiri, tidak terlalu sibuk dengan hal duniawi, membuat jadwal rutinitas menghafal Al-Quran, menjaga lingkungan tetap bersih dan rapi supaya senantiasa mendapatkan suasana nyaman dalam menghafal, dan lain sebagainya. Ketika kita berhasil mengumpulkan kebiasaan-kebiasaan kecil tadi dengan konsisten, maka itu akan mengantar kita ke hasil akhir yang tak dapat kita bayangkan. Perubahan pola pikir seperti ini bisa membantu mengubah perasaan-perasaan yang dikaitkan dengan kebiasaan atau situasi tertentu.
Langkah berikutnya, ketika kita sudah mulai menghafal al-Qur’an maka niat kan dalam hati dan yakinkan bahwa kamu bisa dan mampu, juga tanamkan mindset bahwa Al-Quran itu mudah untuk dihafal, sebelum menghafal alangkah baiknya kita membaca istighfar dan do’a menghafal al-Qur’an yang berbunyi;
(allahumma sahhilna fii hifzil qur’an wa ba’idnaa ‘anil ma’aasi),
Sewaktu kita membuka halaman al-Qur’an maka terlebih dahulu baca makna/terjemahan dari ayat al-Qur’an yang kita hafal, supaya kita tahu tentang apa ayat-ayat tersebut dan itu salah satu cara dalam memudahkan kita menghafal ayat al-Qur’an, setelah itu kita bisa menghafal al-Qur’an dengan memakai metode menghafal masing-masing.
Mungkin ini baru sebagian ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, sehingga penulis menyadari bahwa naskah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap, semoga karya ini bisa bermanfaat dan menambah khazanah keilmuan bagi siapapun yang membacanya.
“Jangan tunggu ada waktu luang, tetapi luangkanlah waktumu untuk menghafal al-Qur’an. Semakin banyak waktu yang engkau habiskan bersama al-Qur’an, maka akan semakin terasa nikmat menghafal itu bagimu.”
Tag:alquran, hafalan, ICBS, pesantrenterbaik, prestasi