Tumbuhkan kepercayaan Diri, Demi Mengukir Berbagai Prestasi

“Suatu hal yang tak terduga sekaligus haru datang mengahampiri, suatu kepercayaan dari sekolah kepada saya untuk meraih hasil yang terbaik pada lomba tartil Al-Quran Fest Darrul Huffaz Indonesia Tingkat Nasional yang akhirnya membuat saya berhasil membuka jalan saya untuk dapat menorehkan berbagai prestasi untuk sekolah dan keluarga tercinta” ujar Fikri.
Pemilik nama lengkap Fikri Fadillah ini merupakan salah satu siswa berprestasi di SMP Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh. Siswa yang berasal dari Pariaman ini memiliki sikap pemalu dan pendiam, terlebih ketika di depan umum. Meski begitu, Fikri berhasil membuktikan kemampuannya dengan berbagai prestasi yang Ia raih, diantaranya:
- Juara 3 Tartil Al-Quran Fest Darrul Huffaz Indonesia Tingkat Nasional
- Juara 2 Tartil Menengah MTQ Tingkat Kabupaten
- Juara 1 Tahfizh 1 Juz Tingkat Provinsi
- Juara 1 Tahfizh 1 Juz Tilawah Tingkat Kabupaten
- Juara 2 Tahfizh 1 Juz Tilawah Tingkat Kecamatan
- Juara 1 Tartil Hari Santri Tingkat SMP/SMA Se-Kabupaten
- Juara 1 Tartil Menengah MTQ Tingkat Kecamatan
- Juara 1 Tilawah Tingkat Provinsi
- Juara 2 Futsal Tingkat Provinsi
- Best Player Lomba Futsal Tingkat Provinsi
Prestasi-prestasi yang berhasil diraih siswa kelahiran 06 Februari 2009 ini, tentunya bukanlah hal mudah, terlebih bagi Ia yang memiliki sikap pemalu untuk tampil di depan umum. Ia harus melawan rasa takut dan malunya untuk mampu bersaing dengan banyak orang. Tak hanya itu, Ia juga merasa kurang percaya diri dan kecil hati ketika pertama kali datang ke ICBS, karena Ia memiliki hafalan yang sedikit dibandingkan dengan teman-temannya. Namun, siswa yang lahir di Lubuk Alung ini, kembali mengingat pesan yang selalu disampaikan oleh orang tuanya untuk tidak malu-malu dalam menampakan bakatnya serta bersungguh-sungguh dalam belajar hingga dapat melanjutkan prestasi-prestasi yang sudah berhasil diukir sejak duduk dibangku Sekolah Dasar.
Setiap kali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti perlombaan, Fikri tentu saja selalu merasa takut dan rendah diri. Namun, setelah Ia mengingat kembali pesan orang tuanya Ia kembali bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti berbagai pelombaan yang dipercayakan kepadanya. Fikri selalu memegang motto “kesempatan tak datang 2 kali tapi kesempatan datang pada seseorang yang tak pernah berhenti bersungguh-sungguh”, yang selalu membuatnya berusaha lebih keras lagi dalam meningkatkan setiap kekurangan yang Ia miliki dan memanfaatkan setiap kesempatan yang datang kepadanya.
