Kapten dan Pelatih ICBS Sabet Penghargaan di DBL West Sumatera Series 2025

Payakumbuh – Semangat, kerja keras, dan doa yang tidak pernah putus akhirnya berbuah manis. Tim basket SMA IT ICBS berhasil mencatatkan sejarah di ajang DBL West Sumatera Series 2025 dengan torehan membanggakan: First Team dan Coach of First Team. Reihan Saputra Mega, kapten tim, dinobatkan sebagai First Team, sementara pelatih muda penuh dedikasi, Bang Zakky, meraih gelar Coach of First Team.
Prestasi ini tidak hanya menjadi milik individu, melainkan bukti nyata dari kekompakan tim, doa orang tua, serta dukungan penuh sekolah dan yayasan ICBS.
Perjalanan Sang Kapten: Dari Awam hingga First Team
Reihan Saputra Mega, yang akrab dipanggil Mega, sejatinya tidak langsung jatuh cinta pada basket. Awalnya, ia hanya ikut bermain karena ajakan senior saat baru masuk ICBS Padang Kaduduk di tingkat SMP. Namun dari situlah rasa cinta pada basket tumbuh. “Awalnya saya belum paham cara bermain, tapi ternyata basket ini seru sekali. Dari sana saya mulai serius,” kenang Mega.
Perjalanan panjang ditempuh hingga akhirnya ia memimpin tim di DBL tahun ini. Rutinitas padat selama turnamen, mulai dari latihan ekstra, jogging, shalat hajat dan tahajjud bersama, hingga halaqah Al-Qur’an selepas Magrib, membuat tim ini berbeda. “Semangat saya selalu tinggi, baik saat menuju GOR Prayoga maupun ketika sudah di lapangan. Saya berusaha menjaga optimisme tim, menenangkan kawan-kawan, dan mengajak mereka berdoa,” ucapnya.
Meski sempat kecewa karena belum bisa menaklukkan Don Bosco, Mega tetap bersyukur bisa membawa tim hingga final. Baginya, tiket First Team hanyalah bonus. “Target utama saya adalah membawa tim ke final. Mendapat tiket First Team ini hanya bonus dari usaha dan kerja keras bersama,” ujarnya dengan rendah hati.
Strategi Pelatih: Basket sebagai Dakwah dan Disiplin
Bang Zakky, sang pelatih, juga tidak kalah berbahagia ketika dinobatkan sebagai Coach – First Team. Baginya, penghargaan ini adalah bukti bahwa pendekatan persuasif dan religius bisa melahirkan tim yang tangguh. “Basket bagi kami bukan hanya soal teknik, tapi juga dakwah, kedisiplinan, dan kebersamaan. Setiap latihan dan pertandingan selalu diawali dengan doa bersama dan restu orang tua,” ungkapnya.
Secara teknis, ia mengutamakan pertahanan yang kokoh dan transisi cepat, sambil memastikan setiap pemain memahami perannya. Namun lebih dari itu, Zakky menekankan pentingnya kenyamanan, istirahat yang cukup, serta komunikasi tim yang baik. “Kami ingin para santri tetap menjadi Student Athlete sejati, yang tidak melupakan sekolah, asrama, dan visi misi ICBS,” tegasnya.
Euforia dan Dukungan Tanpa Henti
Euforia selama DBL begitu terasa, baik di dalam maupun di luar lapangan. Santri, guru, bahkan alumni ikut memberikan dukungan penuh. “Supporter menjadi pemain keenam kami. Yel-yel, nyanyian, hingga doa mereka menjadi energi luar biasa bagi tim,” jelas Zakky.
Mega pun merasakan hal serupa. Ia menyebut bagaimana dukungan sekolah sangat besar, mulai dari penyediaan fasilitas latihan, transportasi, akomodasi, hingga kehadiran langsung pimpinan ICBS, termasuk Ustadz Roni Patihan, Lc., di partai final. “Dukungan itu membuat kami semakin semangat dan percaya diri,” ucap Mega penuh syukur.
Inspirasi untuk Generasi Berikutnya
Prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal perjalanan panjang tim basket ICBS. Baik Mega maupun Zakky sama-sama berharap agar generasi berikutnya bisa lebih kuat, disiplin, dan berprestasi. “Kami menitipkan semangat kepada adik-adik agar terus belajar, menjaga fisik, dan menjadikan basket sebagai sarana dakwah,” pesan Zakky.
Mega pun menambahkan, “Semoga tim ini terus mendapat dukungan, baik dari sekolah maupun para senior, agar prestasi bisa terus meningkat di masa depan.”
DBL West Sumatera Series 2025 telah menjadi saksi bagaimana semangat, euforia, dan dukungan penuh ICBS melahirkan sejarah baru: dua tiket First sekaligus. Bagi ICBS, prestasi ini adalah bukti bahwa santri tidak hanya berprestasi di bidang akademik dan keagamaan, tetapi juga mampu bersinar di level olahraga, membawa nama sekolah, yayasan, dan orang tua dengan penuh kebanggaan.
