Kreatif Dalam Mengakomodir Kebutuhan Belajar Murid

Bismillahirrohmanirrohim, puji syukur kehadirat allah subhanahu wata ‘ala, sholawat dan salam untuk baginda nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam.
Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah menuntun murid untuk mencapai kodratnya untuk menjadi manusia seutuhnya, pendidikan pada dasarnya tidak hanya proses transfer pengetahuan dari guru kepada murid – muridnya, akan tetapi pendidikan juga harus menyertakan pembelajaran didalam setiap prosesnya. Ki Hadjar Dewantara mengatakan didalam filosofinya bahwa pendidikan dan pembelajaran sejatinya tidak terpisahkan, pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri, beliau mengartikan pendidikan adalah menuntun, sementara pembelajaran adalah proses yang dilakukan dalam menuntun murid, sebagai seorang pendidik penting mengetahui bahwa pendidikan dan pembelajaran harus selaras diberikan kepada murid, seorang pendidik harus mampu menuntun muridnya untuk mencapai tujuannya menjadi pembelajar sejati, pendidik bukan lagi sekedar penerima murid tapi juga mempunyai kesempatan untuk dapat mengeksplorasi dirinya, penting bagi seorang pendidik untuk memahami kodrat alam dan kodrat zaman dan fase – fase tumbuh kembang murid sesuai dengan era mereka. Pendidik harus memahami dengan baik bahwa setiap murid memiliki keunikan dan karakternya masing – masing.
Khalifah Ali bin Abi Thalib, pernah mengatakan, “ Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, bukan zamanmu, karena mereka diciptakan pada zamannya bukan pada zamanmu”.
Kutipan di atas menggambarkan bahwa jauh sebelum saat ini pendidikan telah digambarkan sesuai dengan kodrat zaman, hal ini selaras dengan yang diucapkan oleh Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan seharusnya berpusat pada murid, pendidikan bukan lagi komunikasi satu arah dari guru kepada murid saja namun pendidikan hendaknya menumbuhkan komunikasi dua arah, pendidikan pada setiap fase tumbuh kembang anak berbeda, berbeda perlakuan, berbeda perhatian dan berbeda cara berkomunikasi. Saat ini kurikulum pendidikan telah menerapkan kurikulum merdeka, dimana makna merdeka disini adalah bahwa pendidikan tidak lagi menggunakan metode teacher center namun student center. Metode student center inilah yang nanti akan menjadi pedoman seorang pendidik untuk bisa berinovasi untuk mengakomodir kebutuhan belajar murid – muridnya.
Dalam mengakomodir kebutuhan belajar murid ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik, antara lain :
- Kesiapan Belajar Murid
Seorang pendidik hendaknya harus mengetahui terlebih dahulu kesiapan belajar dari murid – muridnya di kelas, apakah murid – muridnya sudah siap menerima pembelajaran yang akan diberikan? Pembelajaran seperti apa? Apakah pembelajaran yang akan diberikan dapat mengakomodir semua murid untuk mengikutinya? Langkah awal yang bisa dilakukan oleh seorang guru pada proses ini adalah dengan melakukan asesmen awal pembelajaran, tujuan asesmen awal ini adalah untuk mengetahui kesiapan belajar murid – muridnya terkait topik yang akan dibahas pada pertemuan tersebut, dengan melakukan asesmen awal pada awal proses pembelajaran pendidik dapat memahami karakter murid – muridnya dalam pembelajaran, sehingga guru dapat menyiapkan pembelajaran secara inovatif dan menyenangkan.
- Minat Belajar Murid
Selanjutnya yang harus dipahami oleh seorang pendidik adalah memperhatikan minat belajar muridnya, seorang guru harus memahami bahwa masing – masing murid memiliki minat belajar yang berbeda – beda, murid – murid kita ada yang auditori, ada visual dan ada yang kinestetik, dengan memahami perbedaan ini maka guru hendaknya mampu berinovasi dalam memberikan materi pembelajaran di kelas, baik dari segi konten, proses dan produk yang akan dihasilkan dari pembelajaran tersebut dengan mempedomani minat belajar murid, hal ini dilakukan agar setiap murid memiliki kesempatan yang sama dalam memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru pada pertemuan tersebut.
- Profil Belajar Murid
Profil belajar adalah karakteristik unik setiap individu yang mempengaruhi gaya dan kebiasaannya dalam belajar, yang membantunya untuk bisa lebih cepat memahami konsep dan menguasai keterampilan baru. Profil belajar mempengaruhi cara belajar murid. Profil belajar murid ini terbentuk karena faktor bawaan dan lingkungan misal: temperamen, pembinaan, kesehatan, pengalaman berhasil, juga situasi dalam lingkungan belajar, penting untuk memperhatikan profil belajar murid kita, terutama karena yang menjalani proses belajar adalah murid itu sendiri.
Murid perlu memiliki motivasi untuk menambah wawasan dan pengalaman bermakna dalam pembelajarannya, atau menguasai sebuah keterampilan baru dari hasil belajarnya, tentunya hal ini akan dapat tercapai disaat murid merasa memiliki kenyamanan dalam lingkungan belajarnya, murid – murid butuh merasa diterima, didengarkan, dipahami dan tahu tahapan pembelajaran yang harus dilalui, memahami tujuan belajar dan tentunya apresiasi positif dari orang – orang yang berada disekitarnya, hal ini lah yang mengharuskan guru harus mampu berinovasi dan kreatif dalam mengakomodir kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru adalah :
- Memperhatikan media belajar seperti apa yang dapat membuat anak tertarik dan dapat ikut terlibat didalamnya, tidak hanya sepenuhnya dari guru saja namun juga ada interaksi timbal balik dari murid secara interaktif.
- Memperhatikan materi yang akan menjadi bahan ajar yang akan diberikan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan belajar murid, sesuai dengan minat dan gaya belajar murid.
- Menciptakan suasana kelas dan lingkungan yang nyaman agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan.
- Melakukan refleksi pemahaman murid – murid dari proses pembelajaran yang telah diberikan.
- Memperhatikan apa tujuan belajar murid pada pertemuan tersebut.
Dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid hal ini akan membuat seorang pendidik mampu berinovasi dan kreatif dalam membuat model pembelajaran di kelas, dengan adanya kreativitas seorang pendidik dapat memberikan konten – konten pembelajaran sesuai dengan minat muridnya, pada proses pembelajaran akan terakomodir semua karakter murid tanpa harus mengelompokkan mereka.
Hal ini tentunya butuh kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak, untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak kepada murid, pendidikan yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Pada akhirnya tujuan dari pendidikan pada dasarnya adalah bagaimana seorang guru mampu menuntun murid – muridnya untuk merdeka belajar guna mewujudkan profil pelajar pancasila.
Semoga Bermanfaat. Terima kasih.
Referensi :
Modul 1.1 Filosofi Ki Hadjar Dewantara, Calon Guru Penggerak Angkatan 9.