Kunjungan Lapangan Fasilitator Sekolah Penggerak 2024 Di SMP IT ICBS Payakumbuh.

Hari ini Sabtu, 6 Oktober 2024. Akhir pekan yang bermakna, begitulah yang saya rasakan saat kami para guru menerima dan menjamu Fasilitator Sekolah Penggerak Ibu Riska Asyriati, M.Si dengan penuh sukacita. Dalam rangka silaturahmi, berdiskusi, dan melihat langsung terlaksananya program-program yang telah dicanangkan pada saat PMO (Project Management Office) Sekolah Penggerak. Bertempat di komplek ICBS Padang Kaduduk, Fasilitator Sekolah Penggerak diterima oleh Kepala Sekolah SMP IT Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh Ust. Eddi Rusydi Arrasyidi, M.Pd. Pengawas Satuan Pendidikan Bapak Delfizal, M.Pd. Komite Pembelajaran dan seluruh majelis guru SMP IT ICBS dari berbagai komplek (Ummul Qurro, Harau dan Global).
Ibu Riska Asyriati, M.Si menyoroti pentingnya pembelajaran inklusi, berdiferensiasi, komprehensif dan holistik. Beliau mencontohkan SMP IT Khoiru Ummah, Bengkulu. Sekolah yang beliau pimpin, bagaimana peran guru dalam memahami, membimbing dan mengapresiasi setiap capaian yang diraih murid-muridnya, tidak terkecuali untuk anak slow learning. “Mereka harus punya kesempatan dan perhatian yang sama dari semua guru, mari temukan potensi terbaik anak-anak cerdas kita”, ujar ibu Riska.
Di SMP IT Insan Cendekia, kualitas pembelajaran terlihat dalam upaya sekolah menciptakan suasana belajar yang kondusif. Guru-guru di sekolah ini menggunakan pendekatan yang menekankan interaksi dua arah antara guru dan santri. Mereka tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu santri dalam menemukan solusi atas permasalahan pembelajaran secara mandiri. Pendekatan ini sesuai dengan prinsip Merdeka Belajar, di mana santri diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai cara belajar yang sesuai dengan potensi dan minat mereka. Selain aspek kualitas, pembelajaran berdiferensiasi merupakan elemen kunci yang menjadi sorotan dalam kunjungan ini. Diferensiasi dalam pembelajaran merujuk pada adaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu santri, baik dari segi kemampuan, minat, maupun gaya belajar mereka. Tujuannya adalah memastikan setiap santri mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkembang, meskipun dengan pendekatan yang berbeda.
Di SMP IT Insan Cendekia, diferensiasi terlihat jelas dalam cara guru merancang tugas dan aktivitas pembelajaran. Dalam kunjungan lapangan, fasilitator mengamati bahwa guru memberikan tugas yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman santri. Santri yang membutuhkan bantuan tambahan diberikan bimbingan khusus, sementara santri yang lebih maju diberikan tantangan yang lebih tinggi. Guru juga mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, proyek mandiri, dan presentasi. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar yang berbeda-beda, seperti visual, auditori, dan kinestetik. Pembelajaran yang beragam ini membuat santri lebih termotivasi dan terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, setiap santri merasa didukung sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Santri-santri dengan bakat & minat istimewa juga di fasilitasi dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
Peningkatan literasi merupakan komponen penting yang juga menjadi fokus dalam kunjungan fasilitator kali ini. Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup literasi digital, literasi numerasi, serta literasi sains. Di SMP IT Insan Cendekia Payakumbuh, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan literasi santri sebagai bagian dari pembelajaran berkualitas.
Dalam observasi yang dilakukan, sekolah ini telah mengintegrasikan program literasi harian, di mana santri diwajibkan untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an disamping buku-buku islami, sains, fiksi & non fiksi selama periode tertentu setiap harinya. Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan santri serta menumbuhkan minat baca. Selain itu, sekolah juga menyelenggarakan berbagai lomba literasi seperti menulis esai, debat, dan pidato, yang mendorong santri untuk lebih aktif menggunakan kemampuan literasinya dalam berbagai bentuk komunikasi. Setiap kelas juga memiliki tim literasi yang mengelola mading kelas yang menjadi wadah untuk mencurahkan dan ekspresi diri santri. Pengembangan soft skill bidang public speaking siswa juga diasah lewat program muhadarah setiap hari Jum’at pagi.
Untuk agenda tertentu/ takhasus santri juga diberikan kesempatan untuk memanfaatkan internet, karena selain membaca buku teks, literasi digital juga menjadi perhatian. Dengan bimbingan guru & pembina asrama, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran memungkinkan santri untuk mengakses berbagai sumber belajar secara online. Hal ini memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan kemampuan literasi digital mereka, seperti mengolah informasi yang didapat dari internet, mengevaluasi kredibilitas sebuah sumber informasi, dan memanfaatkan teknologi untuk mempresentasikan ide-ide mereka. Menutup kunjungan nya,Ibu Riska Asyriati, M.SI diajak berkeliling komplek putra Al-Azhar Padang Kaduduk, beliau terkesan dengan penataan dan kebersihan kelas-kelas yang di kunjugi.
