Memaksimalkan Ibadah Puasa: Tiga Ibadah di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan yang Berkala

Memaksimalkan Ibadah Puasa: Tiga Ibadah di Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan yang Berk
Amalannya Setara dengan Kebaikan 1000 Bulan
Bulan Ramadhan hampir selesai. Ibadah yang telah dikerjakan sebelumnya tentu memiliki nilai tersendiri di sisi Allah. Namun, masih banyak orang yang belum memaksimalkan ibadah puasanya karena kesibukan pekerjaan. Menjelang Idul Fitri, banyak yang sudah mulai libur bekerja. Inilah waktu yang tepat untuk memaksimalkan ibadah puasa Ramadhan dan mengganti ibadah yang mungkin tertinggal di hari-hari sebelumnya.
Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan
Fenomena yang sering terjadi di lingkungan kita adalah berkurangnya jamaah di masjid pada akhir Ramadhan. Shaf shalat yang biasanya penuh mulai berkurang, dan hanya segelintir orang yang tetap istiqamah memaksimalkan ibadahnya. Padahal, berkah di sepuluh hari terakhir sangatlah luar biasa.
Ibadah di bulan Ramadhan bukan sekadar tentang siapa yang bersemangat di awal, tetapi tentang siapa yang mampu bertahan hingga akhir. Allah memberikan keutamaan khusus di sepuluh hari terakhir Ramadhan, di mana kebaikannya setara dengan 1000 bulan. Keistimewaan ini tidak ditemukan di waktu lain sepanjang tahun.
Malam yang paling dinantikan dalam sepuluh hari terakhir ini adalah Lailatul Qadar, malam yang penuh keberkahan dan keistimewaan. Malam ini adalah hadiah terindah dari Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Allah merahasiakan waktu pastinya agar umat Islam terus meningkatkan ibadah mereka sepanjang sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menghampiri kalian. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh ia terhalang dari seluruh kebaikan, dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, kita harus berusaha agar tidak melewatkannya.
Tiga Amalan untuk Memaksimalkan Ibadah di Sepuluh Hari Terakhir
Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar? Salah satunya adalah dengan memaksimalkan ibadah di sepuluh malam terakhir. Berikut tiga amalan yang sangat dianjurkan:
1. Shalat Qiyamul Lail (Salat Malam)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Rugi rasanya jika melewati malam-malam Ramadhan tanpa melaksanakan shalat malam. Keutamaannya sangat besar, dan Rasulullah ﷺ sangat menganjurkan untuk meningkatkan ibadah. Shalat malam yang bisa dikerjakan antara lain:
● Shalat Tarawih
● Shalat Witir
● Shalat Tahajud
● Shalat Hajat
● Shalat Taubat
Semua salat ini bisa dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah. Yang dibutuhkan hanyalah niat dan kemauan untuk melaksanakannya.
2. I’tikaf (Berdiam di Masjid untuk Beribadah)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari pertama. Aku berkeinginan mencari malam Lailatul Qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, lalu aku diberitahu bahwa Lailatul Qadar datang pada sepuluh hari terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” (HR. Bukhari)
Begitulah cara Rasulullah ﷺ menggapai malam Lailatul Qadar. Meskipun beliau adalah manusia paling mulia dan tanpa dosa, beliau tetap berusaha mendapat keutamaan malam tersebut. Jika Rasulullah saja bersungguh-sungguh dalam beribadah, alangkah ruginya jika kita sebagai manusia biasa tidak memanfaatkan kesempatan ini.
I’tikaf adalah amalan yang sering dilakukan pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan untuk melakukannya.
3. Memperbanyak Doa
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata:
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ, ‘Jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah Lailatul Qadar, doa apa yang sebaiknya aku ucapkan?’ Rasulullah ﷺ menjawab, ‘Berdoalah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي (Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fuanni)’ yang artinya: ‘Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku’.” (HR. Tirmidzi)
Malam Lailatul Qadar adalah malam dimana doa-doa diijabah. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a agar kita mendapatkan keberkahannya. Para malaikat akan mengaminkan setiap doa yang kita panjatkan pada malam tersebut.
Kesimpulan
Itulah tiga amalan utama yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Saat ini, banyak pekerja yang sudah memasuki masa cuti Lebaran. Manfaatkanlah waktu ini untuk meningkatkan ibadah, karena Ramadhan hanya sebentar dan tidak ada jaminan kita akan bertemu dengannya lagi tahun depan.
Allah melipatgandakan pahala dan keberkahan di detik-detik terakhir Ramadhan. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar.
Lā ḥaula wa lā quwwata illā billāh.
Sumber:
● Kementerian Agama RI
● Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
