Nabila Saphira: Jangan Takut Untuk Mencoba, Keingintahuan Awal dari Kemenangan

Pemilik nama lengkap Nabila Saphira ini merupakan salah seorang santri Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Harau Putri yang sarat akan prestasi, terlebih di bidang Public Speaking. Akrab dipanggil Nabila, santri yang memiliki semangat juang serta keingintahuannya yang tinggi ini ternyata sudah dimilikinya sejak menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Nabila menghabiskan waktu masa kecilnya dengan belajar di salah satu sekolah international yang ada di Pangkalan Kerinci. Pada awalnya, santri kelahiran Pekanbaru tersebut merasa sedikit kebingungan dengan kebiasaan interaksi mereka yang menggunakan Bahasa Inggris. Beranjak ke kelas 2, rasa keingintahuan dan tekadnya untuk belajar dalam bidang sains semakin tinggi. Ia mulai berpartisipasi dalam beberapa olimpiade, namun Nabila belum bisa meraih kemenangan. Hingga akhirnya santri yang kini duduk di kelas X SMA IT ICBS ini mulai terjun ke dalam bidang public speaking. Tepatnya di kelas 3, Nabila mulai memberanikan diri untuk tampil di depan umum dengan mengajukan diri sebagai MC di acara yang diselenggarakan sekolahnya. Tidak hanya itu, Nabila juga ditunjuk sebagai pembaca puisi dalam acara tersebut, “Ya, walaupun baca puisinya cuman mematung di tempat, tapi yang penting, aku sudah berani mencoba. Aku juga termasuk siswa dengan peringkat teratas waktu itu” ungkap Nabila.
Saat memasuki kelas 4, Nabila mulai berpaling dari bidang yang Ia minati sebelumnya yaitu Sains. Saat itu, Nabila juga sempat membuat sebuah produk yang bisa ia pamerkan saat acara bazzar di sekolahna, Ia membuat buku tulis dengan sampul air dari kertas laminating, liquid pencil case dari kertas laminating serta menjual beberapa stiker dan jepit rambut.
Pada saat kelas 6, Nabila mulai menemukan jati dirinya dan minat bakatnya yang selama ini terus ditelusurinya. Bermula dari salah seorang gurunya yang mulai melirik kemampuannya di dalam kelas, hingga akhirnya Nabila pun dipilih sebagai kandidat English Speech yang diselenggarakan di Kota Pekanbaru. Setiap hari Ia berlatih tanpa lelah untuk ikut andil dalam menorehkan prestasi untuk sekolah tercintanya, hingga pada puncaknya Nabila meraih kemenangan yang paling berkesan untuknya. Dari sanalah Ia mengetahui bahwa berpidato merupakan hal yang Ia senangi.
“Begitu pula saat aku menjadi santri baru di ICBS. Cita citaku sedari kelas 7 adalah untuk mewakilkan ICBS di tingkat Internasional.” Ujar Nabila dengan penuh semangat. Langkah awal Nabila saat tampil di sini yaitu saat menjadi pelaksana muhadaroh, tanpa ragu Nabila tampil untuk berpidato dalam bahasa Inggris, Pada malam itu, Ia mengerahkan seluruh kepercayaan dirinya dan berhasil menguasai satu mushola yang terkesima. Hal tersebut membuatnya mulai dikenal oleh semua orang, Ia pun mulai berpartisipasi dalam berbagai bidang lomba Bahasa Inggris mulai dari berpidato, story telling hingga spelling bee.
“Dari tahun ke tahun aku terus berpegang dengan prinsip ‘coba aja ikut’. Di kelas 8 barulah aku mulai terjun lomba di tingkat kabupaten. Dengan bidang bahasa Inggris juga yaitu TTS ( Teka Teki Silang ). Walaupun tak membawa pulang juara itu tapi aku menikmatinya. Aku juga mulai aktif ikut lomba lomba online bidang bahasa Inggris, apa saja kuterobos. Seperti Posi, Puskanas dan olimpiade Indonesia. Beberapa kali aku mendapat medali perak dan satu kali medali emas,” jelas Nabila. Beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh Nabila, diantaranya
- Juara 3 POSPENAS cabang Pidato Bahasa Inggris Putri
- Juara 2 SLANC SMANSUM Storrytelling tingkat provinsi
- Juara 2 UIN SYARIF DJAMIL DJAMBEK Bukittinggi Pidato Bahasa Inggris
- Juara 1 Homie English Cabang English Speech
Nabila memang salah satu santri yang cukup aktif dan semangat baik mengikuti bidang akademik, ektrakurikuler, olimpiade bahkan di bidang keorganisasian. Hal tersebut terbukti dengan posisi Nabila sekarang menjadi wakil ketua BES (Badan Eksekutif Mahasiswa) di ICBS Kompleks Harau Putri.
Kesibukan Nabila untuk mengikuti berbagai olimpiade serta mengejar materi pelajaran di dalam kelas tentunya bukanlah hal yang mudah, belum lagi target hafalan di asrama serta kemunculan konflik. Mulai dari pergolakan emosi dengan ego yang sedang memuncak, rasa ambisius yang terkadang sulit dikontrol serta kesalahpahaman yang terjadi di lingkungan sekitar karena kurangnya komunikasi. Namun Ia sadar bahwa hal tersebut bukan menjadi batu besar dalam perjalanannya, tetapi menjadi hal kecil yang membantu untuk mendewasakannya. Ia juga selalu menerapkan motto hidup yang disukainya “Seburuk apapun masalalumu, masa depanmu belum ternodai. Kamu masih punya kesempatan mengisinya dengan lembar hitam atau putih” oleh Gus Miek.
“Begitu aku lulus SMP, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di tempat yang sama. Aku merasa ICBS adalah tempat yang pas bagiku untuk menyeimbangkan dunia dan akhiratnya. Harapan saya semoga ICBS semakin maju dengan segala keindahan aturan Islaminya yang akan mempersiapkan insan-insan cendekiawan dengan akhlak yang qur’ani.” Tutup Nabila.