OEMAR AL KAHAR ILVI: KALAH, BUKANLAH ALASAN UNTUK MENYERAH

“Teruslah mengejar prestasi, jangan hanya menunggu yang tak pasti”, itulah motto hidup yang selama ini dipegang oleh pemilik nama lengkap Muhammad Oemar Al Kahar Ilvi ini. Oemar, panggilannya sehari-hari, memiliki minat dan bakat dalam berbagai bidang mulai dari akademis hingga bidang non akademis.
Hal tersebut terbukti dengan beragam jenis prestasi yang mampu Ia raih, diantaranya Finalis Olimpiade Matematika UIN Mahmud Yunus, Finalis Olimpiade PAI tingkat Nasional ke-3 Bandung, Harapan 2 Olimpiade Matematika COSINUS Bukittinggi, Finalis Olimpiade Sains tingkat Nasional Matematika, serta memeroleh medali perunggu dalam Lomba Taekwondo Championship UNP.
Tumbuh menjadi sosok seorang anak yang sarat akan prestasi, tentunya tidak menjadikan Oemar sombong atau merasa tinggi hati. Siswa yang memiliki cita-cita menjadi seorang Imam dan atlet ini sadar, bahwa Ia masih harus terus belajar agar menjadi lebih baik ke depannya. Kegagalan bukanlah kata asing baginya, Oemar juga sempat merasa kecewa ketika Ia kalah dalam suatu perlombaan. Namun hal tersebut tak membuatnya putus asa dan menyerah, “Ana bilang ke diri ana sendiri kenapa ana belum bisa menjadi yang terbaik?” ujarnya.
Akhirnya Oemar memutuskan kembali bangkit dengan lebih giat belajar dari sebelumnya, Ia mendapatkan motivasi dan dukungan dari orang tua, guru-guru, serta teman-temannya sehingga Ia memutuskan untuk kembali mengikuti perlombaan. “Alhamdulillah sekarang Ana akan menjadi perwakilan Sumatra Barat dalam ajang lomba OSN Matematika,” ungkap Oemar. Sebelumnya, Oemar beranggapan bahwa mengikuti perlombaan hingga tingkat Nasional merupakan hal yang mustahil untuknya. Akan tetapi, semua itu mengajarkan Oemar bahwa tidak ada yang mustahil jika bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya. Tidak lupa, Ia juga mengatakan bahwa doa restu dari orang tua sangat mustajab untuk mengiringi setiap langkahnya. Santri yang kini tengah duduk di bangku kelas IV ini menyampaikan agar tetap berjuang meskipun telah berkali-kali gagal, karena dalam usaha mencapai puncak pasti akan menemukan berbagai jenis rintangan yang akan dihadapi.
