Santri ICBS Borong Juara 1 dan 3 Olimpiade Bahasa Arab Sumbar, Atharauf Siap Wakili ke Nasional

Payakumbuh – Suasana penuh harap dan rasa syukur menyelimuti keluarga besar Insan Cendekia Boarding School (ICBS). Dua santri berhasil mengharumkan nama sekolah di ajang Olimpiade Bahasa Arab (OBA) tingkat SMP se-Sumatera Barat 2025. Atharauf Bian Alvaro Siregar meraih juara 1 sekaligus tiket menuju tingkat nasional, sementara Mahir Hatta Mahadana menempati juara 3 dengan perjuangan yang tak kalah membanggakan.
Bagi Atharauf, proses menuju kemenangan ini tidak sederhana. Ia bercerita bagaimana sekolah menyiapkan fasilitas lengkap, mulai dari buku-buku referensi, waktu khusus belajar, hingga dukungan transportasi untuk perlombaan. “Sebelum lomba, saya sempat deg-degan. Rasanya campur aduk—khawatir, takut mengecewakan, tapi juga bersemangat. Saat soal mulai dibacakan, saya berusaha fokus walau jantung berdegup kencang. Dan ketika nama saya diumumkan sebagai juara 1, ada rasa senang sekaligus tanggung jawab besar karena harus melangkah ke nasional,” ujarnya. Atharauf menambahkan bahwa dukungan ustadz-ustadzah, teman, dan orang tua membuatnya tetap kuat, meski di awal ia sempat ragu akan manfaat mempelajari bahasa Arab.
Sementara itu, Mahir mengaku bahwa perjalanannya penuh kejutan. Awalnya ia hanya iseng ikut seleksi, tetapi setelah lolos, semangatnya bangkit luar biasa. “Sejak itu, saya belajar setiap malam bersama ustadz dan ustadzah sampai larut, bahkan dua minggu sebelum lomba saya dikarantina agar lebih fokus. Saat lomba provinsi dimulai, saya sangat deg-degan. Apalagi ketika menunggu hasil pengumuman, rasanya cemas sekali. Waktu diumumkan juara 3, ada rasa sedih karena hanya juara 1 yang bisa ke nasional. Tapi di sisi lain, saya tetap bersyukur dan bangga. Saya anggap ini awal, bukan akhir. Masih ada tahun depan untuk mencoba lagi,” ceritanya penuh semangat.
Kisah perjuangan dua santri ini mendapat perhatian khusus dari Ustadz Dhohar Mizan, Lc., M.H., guru pembimbing Bahasa Arab ICBS. Ia menegaskan bahwa prestasi tersebut lahir dari kerja keras dan kesungguhan. “Persiapannya luar biasa, anak-anak dikarantina sebelum lomba dan tidak ada yang malas. Semua penuh semangat. Inilah buah dari keseriusan mereka. Bahasa Arab bukan bahasa asing biasa, tapi bahasa Al-Qur’an, bahasa shalat, dan kunci memahami syariah. Prestasi ini semoga menjadi batu loncatan, bukan akhir. Harapannya, santri terus belajar, bahkan hingga melanjutkan studi ke Timur Tengah,” jelasnya.
Prestasi Atharauf dan Mahir membuktikan bahwa bahasa Arab bisa menjadi jalan untuk mengembangkan potensi diri sekaligus memperkuat kecintaan terhadap agama. ICBS berharap keberhasilan ini tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga memotivasi santri lain untuk berani mencoba, berjuang, dan tidak mudah menyerah. November mendatang, Atharauf akan membawa nama Sumatera Barat di panggung nasional. Doa dan dukungan pun terus mengalir, agar langkahnya penuh keberkahan dan kesuksesan.


